Bakal Gelontorkan ₩12,2 Triliun, Korea Selatan Dorong Pengusaha Tenang Hadapi Efek Kebijakan Trump

热点 2025-06-09 05:16:00 75673
Warta Ekonomi,quickq充值点了没反应 Jakarta -

Korea Selatan terus berupaya mengstabilkan pasar hingga mencegah dampak lebih lanjut ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS). Terbaru, pihaknya siap mengajukan anggaran tambahan hingga ₩12,2 triliun.

Penjabat Presiden Korea Selatan, Han Duck-soo mengatakan bahwa pihaknya mengajukan anggaran tambahan guna meredam risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat ketegangan dagang global serta ketidakpastian politik dalam negeri.

Bakal Gelontorkan ₩12,2 Triliun, Korea Selatan Dorong Pengusaha Tenang Hadapi Efek Kebijakan Trump

Bakal Gelontorkan ₩12,2 Triliun, Korea Selatan Dorong Pengusaha Tenang Hadapi Efek Kebijakan Trump

Baca Juga: Ini Cara Korea Utara 'Bersihkan' Uang Kripto Hasil Retas Bybit US$1,4 Miliar

Bakal Gelontorkan ₩12,2 Triliun, Korea Selatan Dorong Pengusaha Tenang Hadapi Efek Kebijakan Trump

Ia menyebut sejumlah perusahaan tengah menghadapi kesulitan likuiditas yang dipicu oleh konflik dagang internasional, terutama akibat kebijakan tarif serta pemulihan permintaan domestik yang masih tertunda akibat belum adanya kestabilan politik di Korea Selatan

Bakal Gelontorkan ₩12,2 Triliun, Korea Selatan Dorong Pengusaha Tenang Hadapi Efek Kebijakan Trump

"Ada kekhawatiran bahwa tarif dan ketidakpastian ekonomi bisa menyebabkan pengetatan pasar keuangan secara lebih luas," ujar Han, dilansir dari Reuters, Senin (21/4).

Dari total anggaran tambahan tersebut, sebesar ₩8,1 triliun akan dibiayai melalui penerbitan obligasi pemerintah baru. Adapun ₩2,1 triliun untuk merespons risiko perdagangan internasional ₩1,8 triliun untuk pengembangan industri akal imitas (AI), ₩4,3 triliun untuk dukungan keuangan bagi usaha kecil dan ₩3,2 triliun untuk respons terhadap bencana alam.

Korea Selatan memperkirakan bahwa anggaran tambahan ini akan mendorong defisit fiskal naik menjadi 3,2% dari produk domestik bruto (PDB) 2025. Sementara itu, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto diproyeksikan meningkat tipis menjadi 48,4%.

Baca Juga: Trump Naikkan Tarif, Multifinance RI Kena Getahnya

Negeri Ginseng juga berencana meningkatkan batas penjualan obligasi stabilisasi valuta asing dalam mata uang asing menjadi US$3,5 miliar untuk mengantisipasi lonjakan volatilitas pasar. Sebagai kompensasi, batas penerbitan obligasi dalam denominasi won akan diturunkan dengan jumlah yang sama.

本文地址:http://www.quickq-s1.com/html/86f299663.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Waduh, Kuasa Hukum PDIP Sebut KPK Geledah Rumah Donny Istiqomah Tanpa Surat dari Pengadilan!

Sebanyak 440 Juta Jiwa atau 44,07 Persen Penduduk China Sudah Punya Literasi Ilmiah Mendasar

FOTO: Giorgio Armani dan Potongan Jas Tak Biasa di Musim Gugur 2024

Mengapa Colokan Listrik Tiap Negara Beda?

PLN dan YBM Salurkan 2.811 Hewan Kurban, Hadirkan Kebahagiaan Iduladha di Pelosok Negeri

Sandang Gelar Profesor Tsinghua University China, Wamen Stella Christie Luruskan Makna #KaburAjaDulu

Ini Dia Kriteria dan Besaran Tunjangan Profesi Guru Madrasah, Cair sebelum Lebaran

KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Eks Kakanwil Dirjen Pajak Jakarta Usai Diperiksa Hari Ini

友情链接